Ada 7 jenis pelupa di dunia, kamu pasti pernah mengalami salah satunya

Lupa itu manusiawi dan bahkan
lebih manusiawi ketika itu terjadi di usia tua. Tetapi sampai sejauh mana
kelupaan dapat diklasifikasikan sebagai pelupa dan bahkan lebih buruk?

Bagaimana Anda bisa tahu apakah
kelupaan Anda adalah efek dari penuaan, akibat dari kebiasaan, akibat, atau
sesuatu yang lebih serius? Semuanya dibahas di sini. Inilah 7 Jenis Pelupa yang
Dibahas Secara Ilmiah!

1. Pikiran sekilas (Transience)

Ini adalah kecenderungan untuk
melupakan fakta atau peristiwa dari waktu ke waktu. Biasanya ini adalah hasil
dari “sistem tingkat tidur” atau mengenal seseorang yang menurut Anda
menarik. Mereka secara tidak sadar berpikir bahwa informasi tersebut hanya
diperlukan untuk momen tertentu.

Sehingga nantinya ketika ada
informasi yang lebih penting, informasi hasil “overnight speed system” dapat
dengan mudah diambil dari informasi lain yang Anda anggap lebih penting atau
menyenangkan. Jadi Anda hanya akan melupakan informasi “Sekilas
Pikiran” ini. Ulangi informasi baru berulang-ulang agar lebih mudah
diingat.

2. Pikiran kosong
(absentmindedness)

Ingatlah bahwa ini akan terjadi
jika Anda tidak benar-benar memperhatikan dan fokus pada informasi atau
aktivitas baru yang Anda terima. Mereka tidak konsentrasi dan lupa dimana
pulpen, tas, handphone atau dompet berada.

Juga, lama kelamaan Anda tidak
fokus, sehingga Anda lupa minum obat atau berdoa. Akibatnya, otak tidak akan
menyimpan informasi di kepala Anda. Anda perlu melacak lebih banyak jadwal
harian Anda.

3. Pikiran tertahan (blocking)

Ini adalah gambaran ketika
seseorang menanyakan sesuatu dan Anda pasti tahu jawabannya, tetapi Anda kesal
karena Anda lupa, padahal itu (misalnya) film/musik favorit Anda. Ini adalah
bentuk ketidakmampuan untuk “mengambil” ingatan dari tumpukan pikiran
Anda, terkadang Anda membutuhkan peristiwa atau kata-kata pemicu untuk
mengingatnya.

Para peneliti mengklaim bahwa penyumbatan
adalah bentuk normal dari penuaan otak. Kemanusiaan terjadi pada orang tua,
yang sering mengingat nama-nama orang di sekitarnya. Untuk mengatasinya,
perbaiki pola belajar menjadi lebih sehat.

4. Misatribusi (misattribution)

Misatribusi terjadi ketika Anda
mengingat beberapa hal secara akurat tetapi salah menggambarkan hal-hal lain,
seperti: B. waktu itu terjadi, tempat atau orang-orang yang terlibat. Hal ini
juga terjadi ketika orang percaya dengan keyakinan bahwa sebuah kalimat adalah
buku itu sendiri, padahal sebenarnya itu adalah hasil dari membaca atau
menonton karya orang lain sebelumnya.

Misatribusi juga dianggap normal
sebagai bentuk penuaan otak. Jika Anda masih muda dan sudah mengalaminya, maka
Anda perlu memperbaiki pola yang dibuat. Membuatnya lebih terorganisir.

5. Berangan dalam sugesti
(suggestibility)

Kelupaan semacam ini adalah
bentuk ingatan buruk Anda dalam kekuatan sugesti. Informasi tambahan yang Anda
terima setelah suatu peristiwa mudah untuk Anda cerna dan menjadi bagian dari
insiden tersebut, bahkan jika Anda tidak mengalami informasi tambahan tersebut
secara langsung.

Dalam konteks ini, diperlukan
lebih banyak penelitian tentang cara kerja otak. Tentu, pelupaan semacam ini
akan menipu pikiran Anda untuk mempertimbangkan sepotong informasi tambahan
sebagai memori nyata.

6. Keberpihakan

Bahkan memori paling tajam pun
tidak bebas dari cacat. Di otak Anda, persepsi Anda disaring oleh keselarasan
Anda; lahir dari pengalaman Anda, keyakinan Anda, kurangnya pengetahuan Anda
tentang hal itu dan suasana hati Anda saat itu.

Saat Anda mencoba mengingat
sesuatu, kecanduan Anda dapat memunculkan kenangan yang tidak benar-benar
terjadi. Bukan melupakan usia tua, melainkan sikap dan kebiasaan sehari-hari.
Cobalah untuk lebih terbuka terhadap informasi baru.

7. Persistensi (persistence)

Kebanyakan orang takut akan
sesuatu. Namun dalam kasus tertentu, beberapa orang tersiksa oleh kenangan yang
ingin mereka lupakan tetapi sulit. Persistensi peristiwa traumatis, perasaan
negatif, dan kecemasan yang terus-menerus adalah salah satu bentuk masalah
memori.

Beberapa dari ingatan ini secara
akurat mencerminkan peristiwa yang secara negatif mempengaruhi kenyataan yang
terjadi. Jenis pelupa ini biasanya dimiliki oleh penderita depresi atau
post-traumatic stress disorder (PTSD). Kenangan yang mereka miliki dapat menciptakan
persepsi dan kilas balik yang, dengan pemicu sekecil apa pun, membuat mereka
bereaksi terhadap orang yang tidak seharusnya.

Dari hal-hal di atas, jenis lupa
apa yang paling sering Anda alami? Anda harus mengetahuinya setidaknya sekali
agar dapat menghadapinya dengan benar.

Secara umum, cukup istirahat dan
banyak berolahraga di udara bersih dan segar untuk meningkatkan daya ingat.
Sesuaikan solusi dengan kelupaan Anda sendiri